Lampung Barat, – Kegiatan PKM Pelatihan Pengelolaan Kebun Kopi dan Pemasaran Digital yang dilaksanakan di Hotel Kadaka, Pekon Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Lampung sekaligus penyerahan bantuan alat pengolahan kopi. 

Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PKM Komang Sutawan, Sidartha Adi Gautama, Hendri Ardianto, Burmansah, dan seluruh masyarakat Buddha Lampung Barat  sekaligus Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Hendri berikut Gunawan yang merupakan pengusaha kopi luwak di Lampung Barat. 

Dalam sambutanya Ketua PKM Komang Sutawan mengatakan bahwa dalam pelatihan tersebut dirinya bersama rekan menghadiri lansung nara sumber yang sangat berkompeten pada bidangnya agar Bapak Ibu dapat belajar dengan seksama dari ahlinya secara langsung.

Dalam hal ini , dirinya memperkenal cara penjualan dengan cara menggunakan Sosial Media, mengingat zaman yang semakin maju maka dirinya mengajak masyarakat Budha Lampung Barat menggunakan cara Digital untuk melakukan penjualan. 

Selain itu, dirinya juga mengatakan mudah – mudahan dengan cara menggunakan Digital dapat meningkatkan pendapatan ekonomi khususnya untuk  kita yang masih pada tahap uji coba, dan mesin yang kita berikan semoga dapat bermanfaat seperti mesin pemecah kopi kemudian ada mesin penggiling. 

“mudah-mudahan hari ini atau besok akan tiba mesin untuk rosting maka dari itu pada kesempatan yang baik ini Tentunya tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Bapak Ibu sekalian kita belajar untuk dapat mengembangkan dan menambah lagi pengetahuan kita terkait dengan kopi. “Ungkapnya

Sementara Hendri yang merupakan Ketua Majelis Budha Indonesia (MBI)  kegiatan ini benar-benar bermanfaat untuk umat guna meningkatkan perekonomian umat sendiri melalui suhunya ,dan untuk semuanya yang sudah memberikan perhatian yang cukup besar kepada Lampung Barat mohon dengan sangat bagi kita yang menerima manfaatnya kita manfaatkan sebaik-baiknya Jangan sampai kita merusak atau melukai perasaan orang lain yang telah membantu kita. 

“untuk itu mungkin saya hanya menekankan untuk pemanfaatan alat-alat atau apapun itu bunyinya yang diperuntukkan untuk umat-umat Lampung Barat Mohon dimanfaatkan sebaik-baiknya karena enggak gampang kita mendapatkan perhatian dari orang-orang besar dari para tokoh-tokoh besar di Bandar Lampung maupun Jakarta yang mudah-mudahan kita bisa menjaga bersama-sama. ” Ujarnya Hendri 

Gunawan yang hadir sebagai narasumber menjelaskan terkait pengolahan kopi, dari mulai tanam hingga panen sampai siap seduh, namun Gunawan juga mendapat banyak pertanyaan soal perbedaan penjemuran, perbedaan jenis kopi, perbedaan rasa kopi biasa dan kopi luwak hingga cara menanam kopi jenis arabika. 

Dijelaskan Gunawan soal perbedaaan rasa kopi luwak dan kopi biasa, kopi luwak merupakan kopi yang sudah di permentasi dan sudah di konsumsi oleh luwak itu sendiri, sehingga caffein dan kadar asam yang terkandung di dalam kopi itu sendiri sudah berkurang dan menurutnya kopi luwak aman untuk di minum para penderita penyakit lambung. 

Sedangkan kopi biasa, kopi yang dihasilkan kan setelah panen yang tidak melalui proses husus sehingga kadar asam dan caffein yang terkandung cukup tinggi sehingga tidak baik dikonsumsi penderita lambung. 

Selain itu, Gunawan juga memberikan cara menanam kopi arabika yang menurutnya kopi tersebut adalah kopi yang sulit ditanam di Lampung Barat, dan hanya bisa ditanam di tempat – tempat ketinggian yang cukup. 

Diberikan solusi , menurut Gunawan bahwa menanam kopi tersebut bisa ditanam dengan cara stek batang atau di kawinkan dengan jenis kopi lainya. 

Soal penjemuran kopi, dirinya menjelaskan jika menjemur kopi lebih baik menggunakan alas terpal atau sejenisnya asal tidak langsung di jemur tanpa menggunakan alas atau langsung ditanah. 

Selanjutnya Gunawan memberikan arahan untuk mencari atau memilih kopi terbaik, dirinya menjelaskan bahwa kopi terbaik adalah kopi yang di panen pada saat kopi mulai matang dan berwarna merah. 

“Jika kita memanen kopi yang masih menguning lalu kita lakukan panen secara bersamaan atau sistem rut, otomatis kopi yang masih hijau ikut bercampur sehingga menjadi kopi asalan atau kopi pelangi.” Tutupnya Gunawan

Usai mendengar penjelasan soal kopi,  disambung dengan melakukan penyerahan alat mesin kopi seperti mesin pemecah dan mesin penggiling kopi yang diserahkan langsung kepada umat Budha Lampung Barat. 

(Riyan) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here