LAMPUNG SELATAN, ungkapfakta.com – Oknum Kepala Desa Bandar Rejo (Sularto) Kecamatan Natar diduga melecehkan profesi wartawan, dengan perlakuan ucapan nada yang tak pantas kepada wartawan yang bertugas di Kabupaten Lampung Selatan. (13/10/2021)
Oknum kepala desa itu mengeluarkan kata-kata yang tak pantas hinga sangat melukai perasaan segenap insan Pers Tanah Air.
Kejadian berawal saat wartawan salah satu media online hendak mengkonfirmasi berita melalui sambungan telephone, pada Rabu 13/10/2021 terkait pemberitaan media tentang pembangunan PAMSIMAS 2018/2019 yang diduga Fiktif dan diduga adanya indikasi Korupsi .
Mirisnya saat dikonfirmasi keberadaan pembangunan tersebut, kepala Desa Bandar Rejo Sularto ucapkan, “udah kayak pejabat aja kamorang itu. Terus apa urusan kamu orang sama masalah itu emang kmurang siapa. Klo mau di naikin berita naikin aj berita ny gak papa. gak masalah gk ad urusan ma kmurang.” ucapnya
Sementara ucapan arogan yang diduga lecehkan profesi jurnalistik yang dilontarkan oknum kepala desa tersebut mengundang perhatian serius para wartawan yang bertugas di Provinsi Lampung.
Diberitakan sebelumnya, Pembangunan Program penyedian air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat disingkat ( PAMSIMAS ) yang berada di Desa Bandar Rejo. Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, mengunakan anggaran Tahun 2018 – 2019 lalu, hingga saat ini masih menjadi polemik warga Desa Bandar Rejo yang hingga sekarang tidak mengetahui keberadaan bangunan PAMSIMAS III di Desa Bandar Rejo.
Sementara Kepala Desa ( kades ) Desa Bandar Rejo Sularto jelaskan. Pembangunan Program PAMSIMAS III angaran Tahun 2018 – 2019 di Desa Bandar Rejo, telah selesai dibangun sejak 2019 lalu dan pekerjaan pembangunan sudah terealisasi selesai pekerjaan sudah cukup lama.
“Pekerjaan pembangunan PAMSIMAS itu dah selesai dibangun dah lama mas sekitar Tahun 2019 lalu dan sudah di serah terimakan ke Pemerintah Daerah kok Mas, saya ini malah jadi bingung orang itu kerjaan sudah lama mas, kenapa sekarang selalu di permasalahkan yang katanya gak sesuai speck lah, dan setiap ada kawan media kemari yang di masalahkan itu terus” ungkapnya.
“Padahal saya sudah jelaskan berkali – kalau bangunan itu bermasalah mungkin dari dulu – dulu saya dah di periksa, mas. Kalau angapan bangunan itu bermasalah bawa buldoser aja kesini biar untuk robohkan saja sekalian, ketimbang disalah salahkan aja. Kemarin juga ada media datang kesini, Iya sama yang ditanyakan saya bilang bawa kesini buldoser kita hancurkan saja sekalian.” Tutupnya saat dikonfirmasi media sindonetwork. ( 11/10/2021)
Ironisnya, beberapa warga sekitar hinga saat ini tidak mengetahui adanya bangunan PAMSIMAS di desanya.
” Kalau bangunan PAMSIMAS kayaknya disini gak ada mas, sepengetahuan saya sih, kalau emang ada tapi dimana dibangunya, mungkin programnya ada tapi bangunannya yang gak ada, masa kalau emang ada ko masyarakat banyak yang gak mengetahui nya.” ungkap WR kepada media
Ditempat terpisah hal senada disampaikan Prayitno saat di mintai keterangan terkait pembangunan PAMSIMAS di Desanya. “Gak ada mas kalo di sini tapi kalau di desa sebelah ada mas, apalagi itu katanya selesai dikerjakan 2019 pasti masyarakat disini mengetahui lah mas dan pasti masyarakat sudah bisa menikmati hasil pembangunan PAMSIMAS apalagi waktu kemarau tiba itukan pasti banyak di butuhkan untuk masyarakat agar air tercukupi.” ungkapnya. (Red)